MANAJEMEN PROYEK DAN RESIKO
DISUSUN OLEH: PUTRA CAHYA NUGRAHA (28114568)
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2016
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang pengenalan manajemen proyek.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Depok, 1 januari 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR........………………………………………………………………………..........
DAFTAR
ISI....……………………………………………………………………………………..........
BAB I PENGENALAN MANAJEMEN PROYEK ...................................................................
BAB II KONTEKS MANAJEMEN PROYEK DAN TI
...........................................................
BAB III GRUP PROSES MANAJEMEN PROYEK
.................................................................
BAB IV PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT
(MANAJEMEN INTEGRASI)........
BAB V PROJECT SCOPE MANAGEMENT (MANAJEMEN
RUANG LINGKUP)...........
BAB VI PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN
WAKTU)................................
BAB VII PROJECT COST MANAGEMENT
(MANAJEMEN BIAYA)................................
BAB VIII PROJECT QUALITY MANAJEMENT
(MANAJEMEN KUALITAS)................
BAB
IX PROJECT HUMAN RESOURCE MANAJEMEN
(MANAJEMEN SUMBER
DAYA).........................................................................................................................................
BAB
X PROJECT COMMUNICATION MANAJEMENT
(MANAJEMEN
KOMUNIKASI)..........................................................................................................................
BAB XI PROJECT RISK MANAGEMENT
(MANAJEMEN RESIKO).................................
DAFTAR PUSTAKA ……………..………..…………………………………………………...............
BAB
I PENGENALAN MANAJEMEN PROYEK
Pengertian Proyek dan Manajemen Proyek
Proyek adalah rangkaian usaha dalam
jangka waktu tertentu yang bertujuan
untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa unik tertentu , dilaksanakan oleh
manusia dengan memanfaatkan berbagai
sumber daya melalui rangkaian proses perencanaan, eksekusi dan kontrol.
Contoh
Proyek :
- Membuat desain baru kendaraan di
zaman sekarang.
- Mengembangkan produk baru
- Membangun sebuah gedung atau
fasilitas dalam sebuah lingkungan
- Membuat perubahan dalam struktur
organisasi.
·
Proyek
memiliki jangka waktu tertentu yang berarti bahwa rangkaian aktivitas tersebut
memiliki titik mulai dan titik selesai yang pasti (ditargetkan).
·
Bersifat
unik yang berarti bahwa tidak ada proyek yang menghasil kan produk atau jasa
yang identik.
Manajemen Proyek yaitu penerapan
pengetahuan, kompetensi, keahlian, peralatan, metodologi, dan teknik didalam
proses pengelolaan sebuah proyek sehingga
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan berbagai pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dari proyek tersebut.
Kendala-kendala Manajemen Proyek
·
Proyek
harus beroperasi dalam lingkungan organisasi
yang luas.
·
Manajer
proyek perlu mengambil pandangan holistik atau sistem proyek dan mengerti
bagaimana terletak didalam organisasi besar.
Keuntungan
menggunakan formal manajemen proyek
·
Kontrol
yang lebih baik di bidang keuangan, fisik, dan SDM
·
Meningkatnya
relasi dengan customer
·
Waktu
pembangunan yang lebih singkat
·
Biaya
yang lebih rendah
·
Kualitas
lebih tinggi & meningkatnya reliabilitas
·
Keuntungan
yang lebih besar
·
Meningkatnya
produktivitas
·
Koordinasi
yang lebih baik
·
Moral
pekerja lebih baik
Alat dan Tehnik Manajemen Proyek
Alat
dan tehnik manajemen proyek membantu manajer proyek maupun timnya dari berbagai
aspek manejemen proyek.
·
Analisis
waktu, bagan Gantt, dan diagram network.
·
Perkiraan
biaya
·
Perkiraan
ruang lingkup
Etika dalam Manajemen Proyek
Seorang PMP harus mengikuti kode
etik yang ada. Karena kode etik adalah begian penting dari semua manajemen
proyek dan seorang PMP harus bertanggung jawab secara professional.
BAB
II KONTEKS MANAJEMEN PROYEK DAN TI
Konteks
Manajemen Proyek & TI
Manajemen
merupakan proses terpadu dimana individu-individu sebagai bagian dari
organisasi dilibatkan untuk memelihara, mengembangkan, mengendalikan, dan
menjalankan program-program, yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah
ditetapkan dan berlangsung menerus seiring dehgan berjalannya waktu. Supaya
proses manajemen dapat berlangsung sangkil dan mangkus diperlukan sistem serta
struktur organisasi yang memadai dengan program yang berorientasi pada
tercapainya sasaran. Organisasi berfungsi sebagai wahana untuk menuangkan
konsep atau karya-karya manajerial dari individu-individu yang terlibat dalam
mengemban tanggung jawab manajemen. Manajemen dapat dipandang sebagai suatu
rangkaian beberapa tanggung jawab fungsional yang berhubungan erat satu sama
lain dan secara keseluruhan membentuk jaringan kerja yang teratur serta
sistematis. Jaringan kerja tersebut jangan sekali-kali ditafsirkan hanya
sebagai gabungan satuan-satuan atau tahapan kegiatan yang terpisah, tetapi keseluruhannya
merupakan suatu set atau kesatuan interaksi kegiatan-kegiatan. Untuk tujuan
analisis ataupun menguraikannya, tentunya dapat saja dicuplik fungsi tertentu
dari set, tetapi harus dengan selalu mengingat bahwa sesuatu kegiatan pada
fungsi tertentu mempunyai hubungan dan berdampak terhadap satu atau lebih
fungsi lainnya.
tugas
utamanya adalah mengelola bagian organisasi yang menjadi tanggung jawabnya agar
berjalan sesuai dengan rencana sehingga dapat: (1) mencapai tujuan organisasi
dengan meng¬gunakan sesedikit mungkin masukan sumber daya, sejak dari yang
berbentuk modal (dana), material (bahan), usaha (kegiatan), waktu, sampai yang
berwujud ketidakpuasan manusiawi atas keadaan yang ada, ataupun (2) membawakan
tugasnya untuk mencapai tujuan organisasi semaksimal mungkin berdasarkan pada
sumber daya yang tersedia.
Pengertian
sistem manajemen adalah sebagai suatu set yang terdiri atas susunan terpadu
dari konsep-konsep, dasar-dasar pengertian, atau teknik-teknik penanganan yang
berkaitan dengan manajemen. Sehingga konsep sistem manajemen proyek dapat
diartikan sebagai penataan serta pengorganisasian atas faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap keberhasilan manajemen proyek. Sistem manajemen proyek
disusun dan dijabarkan menjadi seperangkat pengertian, pedoman, alat-alat, dan
petunjuk tata cara pelaksanaan, sehingga mampu menghubungkan kesenjangan
persepsi, membangun kesamaan bahasa, serta mampu mewujudkan suatu bentuk
kerjasama dan koordinasi di antara satuan organisasi pelaksananya. Mengingat
kegiatan-kegiatan individual di dalam proyek membentuk hubungan saling
ketergantungan kompleks, perlu selalu ditumbuhkan keserasian hubungan kerja
yang mangkus di antara para pelaksananya.
Model
Sistem Manajemen
Definisi Model
Model adalah penyederhanaan (abstraction)
dari sesuatu. Model juga merupakan perwakilan sejumlah objek atau aktivitas
yang disebut dengan entitas (entity). Biasanya manajer menggunakan model untuk
memecahkan suatu masalah.
Jenis-jenis Model
·
Model Fisik adalah
penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih
kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa
prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat
dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat
mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan
model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
·
Model Naratif adalah
penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah
model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan
paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
·
Model Grafik adalah
model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk
dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan
grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database
·
Model Matematis adalah
model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam
perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C.
keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C :
Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau
untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan
ketelitian tinggi, namun seringkali model ini juga tidak disukai karena
disajikan dengan rumit. Sesuai dengan tingkat keperluannya saja maka model ini
digunakan.
Kegunaan Model
Terdapat tiga kegunaan model
diantaranya :
·
Mempermudah Pengertian
Suatu
model pasti lebih sederhana daripada entitasnya. Entitas lebih mudah dimengerti
jika elemen-elemennya dan hubungannya disajikan secara sederhana.
·
Mempermudah Komunikasi
Suatu
model digunakan karena pada umumnya setelah pemecahan masalah manajer akan
mengkomunikasikan baik hasil maupun keputusan kepada pihak-pihak yang
terhubung, maka model system sangat dugunakan agar mempermudah jalur komunikasinya.
·
Memperkirakan Masa
Depan
Khususnya dalam
model matematika, model ini dapat memperkirakan apa yang akan terjadi di masa
depan,namun tidak seratus persen akurat. Karena banyak data yang dimasukkan ke
dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer juga harus
menggunakan pertimbangan dan intuisi untuk mengevaluasi model.
Model Sistem Umum
Model
system umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan penggunaan komputer
dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala jenis organisasi,
dan sarana yang digunakan.
Model system umum terdiri dari
system fisik dan sistem konseptual. Demikian akan dijelaskan sedikit mengenai
kedua system ini.
·
System Fisik
System
fisik merupakan system yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya,
sering diibaratkan perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk
(output).
·
System konseptual
System
konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya
sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di
dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran umpan balik, lingkaran ini
menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme
pengendalian dan sebaliknya.
Mekanisme
pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal umpan balik untuk
mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukan tindakan
perbaikan.
System
lingkaran tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yakni system lingkaran terbuka dan
system lingkaran tertutup. Sistem Lingkaran Terbuka adalah suatu sistem tanpa
lingkaran umpan balik atau mekanisme pengendalian. Perusahaan bisnis yang
menggunakan konsep ini hanya sedikit. Perusahaan-perusahaan tersebut
menggunakan sistem terbuka, tetapi umpan balik dan mekanise pengendaliannya
tidak bekerja sebagaimana mestinya. Perusahaan itu mulai pada suatu jalan dan
tidak pernah berganti arah. Jika perusahaan kehilangan kendali, tidak ada yang
dilakukan untuk mengendalikan keseimbangan. Hasilnya adalah kehancuran sistem
(kebangkrutan). Sedangkan Sistem Lingkaran Tertutup adalah suatu sistem yang
memiliki lingkaran umpan balik dan mekanisme pengendalian. Sistem tersebut
dapat mengendalikan output-nya dengan membuat penyesuaian-penyesuaian pada
input-nya.
BAB III GRUP PROSES MANAJEMEN
PROYEK
Grup proses manajemen proyek
Dalam sebuah manajemen
proyek terdapat sejumlah proses yang saling berkaitan antara yang satu dengan
yang lainnya, dan tiap-tiap proses tersebut membentuk suatu grup proses Dalam
manajemen proyek terdapat 5 grup proses yaitu :
·
INISIASI :
yaitu dilakukannya pendefinisian proyek
·
PERENCANAAN PROYEK :
yaitu mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta merencanakan
aktivitas aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek itu
sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati.
·
EKSEKUSI:
yaitu mengintegrasikan semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan proyek, dengan melaksanakan apa yang sudah direncanakan.
·
KONTROL :
mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta
mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah
dibuat sebelumnya.
·
Akhir melakukan formalisasi hasil proyek berupa barang
atau jasa yang dihasilkan dari proyek.
Hubungan antara Grup
proses dan area Knowledge
Knowledge berperan penting
dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup proses manajemen
proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi kelancaraan proyek agar
lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge ialah memonitor segala hal
dari berbagai aspek yang terjadi didalam grup proses.
BAB IV PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT
(MANAJEMEN INTEGRASI)
MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK
Manajemen integrasi
proyek mencakup proses-proses dan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mengindentifikasi, mendefinisikan, menggabungkan, menyatukan,
dan mengkoordinasikan berbagai macam proses dan kegiatan di dalam proses
manajemen proyek. Terutama berkaitan dengan mengintegrasikan proses-proses yang
ada di dalam kegiatan manajemen proyek yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
proyek secara efektif.
Proses-proses utama dalam manajemen integrasi
proyek:
·
Membuat Project Charter (Develop Project Charter)
Proses pembuatan sebuah dokumen yang secara formal mengesahkan keberadaan
sebuah proyek dan memberikan manajer proyek kewenangan untuk menetapkan sumber
daya organisasi yang akan digunakan dalam kegiatan proyek.
·
Membuat Rencana Manajemen Proyek (Develop Project Management Plan)
Proses penetapan, persiapan, dan koordinasi semua rencanasubsidiary dan mengintegrasikan rencana-rencana
tersebut ke dalam suatu rencana proyek yang komprehensif.
·
Mengarahkan dan Mengelola Pelaksanaan Pekerjaan Proyek (Direct and Manage Project Work)
Proses pengarahan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan
di dalam rencana manajemen proyek serta menerapkan perubahan yang sudah
disetujui untuk mencapai sasaran proyek.
·
Memantau dan Mengendalikan Pelaksanaan Pekerjaan Proyek (Monitor and Control Project Work)
Proses pemonitoran, peninjauan, dan pelaporan perkembangan dari proyek
terhadap sasaran kinerja proyek seperti yang telah ditetapkan dalam rencana
manajemen proyek.
Melaksanakan
Pengontrolan Perubahan yang Terintegrasi (Perform Integrated Change Control)
·
Proses peninjauan semua usulan perubahan; menyetujui perubahan dan
mengelola perubahan ke dalam pelaksanaan, aset proses organisasi, dokumen
proyek, dan rencana manajemen proyek dan mengkomunikasikan disposisi hal-hal
tersebut.
Penutupan Proyek (Close Project or Phase)
Proses penyelesaian semua kegiatan-kegiatan di dalam pelaksanaan manajemen
proyek dimana proyek telah berakhir secara formal.
BAB
V PROJECT SCOPE MANAGEMENT (MANAJEMEN RUANG LINGKUP)
Project Scope Management
Adalah suatu kegiatan
untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan telah mencakupi semua
requirement yang telah didefinisikan, dan tidak terdapat kegiatan tambahan yang
tidak berhubungan dengan requirement.
Scope pada dasarnya dapat mengacu pada
dua pengertian : Product Scope dan Project Scope. Product Scope
adalah fitur dan fungsi yang merupakan karakteristik dari produk atau layanan
yang dihasilkan, Sedangkan Project Scope adalah Kegiatan yang dilakukan untuk
menghasulkan produk atau layanan
Proses Projeck Scope Management
·
Plan Scope Management (Management perencanaan ruang
lingkup), adalah kegiatan untuk mendokumentasikan pendefinisian, proses
validasi, dan pengontrolan Proyek. Tujuannya adalah untuk memberikan arahan
tentang cara scope pengelolaan dalam proyek
·
Mengumpulkan Requirement, adalah kegiatan untuk mengumpulkan
kebutuhan dari Stakeholder. Pada tahap ini, input yang diperlukan diantaranya :
Scope management plan, requirement management plan, stakeholder management
plan, Project Charter, dan Stakeholder
Register. Input ini kemudian diproses dengan beberapa cara seperti interview, analisis dokumen, dan membuat
prototype. Output yang diperoleh pada tahap ini adalah requirement documentation dan requirement traceability matrix.
·
Mendefinisikan Scope (ruang lingkup). Pada tahap ini,
dilakukan pemilihan requirement berdasarkan requirement yang telah dikumpulkan
pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini, dibuat deskripsi lengkap tentang proyek
dan produk, atau layanan
·
Membuat WBS (Work Breakdown Structure). Pada tahap ini, dilakukan pemecahan
pekerjaan agar lebih mudah dilakukan.
·
Memvalidasi Scope. Proses validasi ini dilakukan berdasarkan
Control Quality yang ditinjau oleh Customer atau Sponsor.
·
Mengontol Scope, adalah proses untuk memantau status dari suatu
proyek dan scope produk serta mengelola perubahan pada scope
BAB
VI PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU)
Proses Manajemen Waktu Proyek
Definisi
Aktivitas merupakan identifikasi
aktivitas khusus yang harus dilakukan oleh anggota tim proyek dan stakeholder
untuk menghasilkan deliverables. Aktivitas atau tugas adl elemen pekerjaan yg
biasanya ditemukan pd proyek yang membutuhkan durasi, biaya, dan sumberdaya
Jadwal
proyek menjadi dokumen mendasar yg mengawali proyek. Project charter mencakup
tanggal mulai dan berakhirnya proyek, juga mengenai informasi anggaran.
Pernyataan lingkup dan Work Breakdown Structure(WBS) membantu bagaimana proyek
akan dilaksanakan.
Definisi
aktivitas mencakup pengembangan WBS yang lebih rinci dan penjelasan yg
mendukung pengertian tentang bagaimana pekerjaan akan dilakukan, sehingga dapat
dibuat estimasi biaya dan durasi pekerjaan yangg realistis.
1. Daftar
Aktivitas dan Atributnya
Daftar aktivitas adalah tabulasi aktivitas yang akan
dimasukkan ke jadwal proyek. Daftar ini harus mencakup:
• Nama aktivitas
• Nomor atau identitas aktivitas
• Deskripsi
singkat ttg aktivitas
Atribut aktivitas menyediakan informasi yang lebih
banyak tentang setiap aktivitas, misalnya tentang aktivitas sebelumnya,
aktivitas sesudahnya, relasi logis, kebutuhan sumberdaya, hambatan- hambatan,
tanggal final, dan asumsi-asumsi terkait aktivitas
2.
Milestone
Milestone adalah kejadian penting yang biasanya tdk
mempunyai durasi. Seringkali dibutuhkan bbrp aktivitas dan byk pekerjaan untuk
menyelesaikan sebuah milestone. Milestone merupakan tool yang sangat berguna
untuk membuat tujuan jadwal dan memantau perkembangan (progress). Misalnya:
• Penyelesaian
penandatanganan dokumen-dokumen penting oleh customer
• Penyelesaian produk-produk spesifik
Pengurutan
Aktivitas merupakan identifikasi dan dokumentasi keterkaitan antar aktivitas
proyek. Mencakup peninjauan kembali aktivitas-aktivitas yang harus dikerjakan
dan menentukan ketergantungannya satu dengan yang lain. Ketergantungan atau
hubungan antar aktivitas terkait dengan pengurutan aktivitas atau tugas-tugas
proyek. Harus ditentukan ketergantungan antar aktivitas untuk kepentingan
critical path analysis.
Tipe Ketergantungan
• Ketergantungan mandatori: sejalan dengan sifat
pekerjaan yang akan dilakukan dalam proyek atau sering disebut juga hard logic.
• Ketergantungan
diskresionari: ditentukan oleh tim proyek atau sering disebut soft logicdan
harus digunakan dengan hati-hati karena kemungkinan akan membatasi pilihan
penjadwalan yang sesudahnya.
• Ketergantungan eksternal: mencakup hubungan
antara aktivitas proyek dan aktivitas non proyek
BAB VII PROJECT COST MANAGEMENT
(MANAJEMEN BIAYA)
Pengertian Cost dan Project Cost
Management
Cost
atau Biaya adalah semua sumber daya yang harus dikorbankan untuk mencapai
tujuan spesifik atau untuk mendapat sesuatu sebagai gantinya.Biaya pada umumnya
diukur dalam satuan keuangan seperti dollar, rupiah, dsb
Project
Cost Manajemen atau Manajemen Biaya Proyek adalah proses yang dibutuhkan untuk
menjamin bahwa proyek dapat diselesaikan sesuai dengan budget yang telah
disepakati.
Proses Project Cost Management
Terdapat
3 proses dalam biaya manajemen proyek
yaitu:
• Cost
estimating
Cost estimating melibatkan
pengembangan suatu perkiraan atau estimasi biaya dari resource yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan suatu proyek. Project manager harus menentukan estimasi
biaya dengan teliti jika ingin menylesaikan proyek dengan batasan biaya yang
ada. Salah satu hasil penting dari project cost management adalah suatu cost
estimate. Secara normal project manajer mempersiapkan beberapa tipe dari cost
estimate untuk banyak proyek. Ada tiga tipe cost estimating, yaitu : Rough
order magnitude (ROM) estimate, Budgetary estimate, dan Definitive estimate.
Cost management plan adalah suatu dokumen yang menggambarkan bagaimana
organisasi akan mengatur perbedaan biaya dalam proyek.
• Cost
budgeting
Cost budgeting melibatkan
pengalokasian estimasi biaya untuk pekerjaan perorangan dalam setiap waktu.
Pekerjaan tersebut didasari pada WBS proyek yang dikerjakan. Tujuan utama dari
cost budgeting adalah untuk menghasilkan suatu cost baseline untuk memastikan
performa proyek dan kebutuhan proyek. Suatu cost baseline adlah suatu tahapan
waktu dari budget yang digunakan oleh project manager untuk memastikan dan
memantau penggunaan biaya. Cost budgeting juga menyediakan informasi untuk
pembiayaan kebutuhan.
• Cost
control
Project cost control termasuk memantau
penggunaan biaya, dan memastikan hanya perubahan proyek yang sesuai yang
dimasukkan dalam suatu cost baseline yang telah ditinjau kembali dan
menginformasikan stakeholder mengenai perubahan proyek yang disahkan yang akan
mempengaruhi biaya. Cost baseline, performace report, perubahan yang
diinginkan, dan pembiayaan kebutuhan proyek merupakan input untuk proses cost
control.
BAB VIII PROJECT QUALITY MANAJEMENT
(MANAJEMEN KUALITAS)
Project Quality
Management
Project
Quality Management adalah proses yang dilakukan, untuk menjamin
proyek dapat memenuhi kebutuhan yang telah disepakati, melalui aturan-aturan
mengenai kualitas, prosedur ataupun guidelines. Merupakan
semua aktivitas yang dilakukan oleh organisasi proyek untuk memberikan jaminan
tentang kabijakan kualitas, tujuan dan tanggung jawab dari pelaksanaan proyek
agar proyek dapat memenuhi kebutuhan yang sudah disepakati.
Kualitas
yang dimaksud disini biasanya memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat
dengan sejumlah standar internasional, seperti contohnya ISO sebagai panduan
sistem manajemen mutu (misalnya dalam pembuatan aplikasi diperhatikan kaidah
buku software engineering yang memenuhi software quality assurance).
Kesepakatan
ini dapat terukur melalui parameter conformance to requirements (proses
dan produk proyek memenuhi spesifikasi) dan fitness for use (produk
dapat digunakan sesuai maksud dan tujuannya). Proses ini berinteraksi satu
sama lain serta berinteraksi dengan proses di bidang pengetahuan
lain. Setiap proses dapat melibatkan usaha dari satu
atau lebih orang atau kelompok berdasarkan pada
persyaratan proyek.
Modern
Quality Management dan Quality Experts
·
Membutuhkan
kepuasan pelanggan.
·
Lebih
suka pencegahan untuk inspeksi.
·
Mengenali
tanggung jawab manajemen untuk kualitas.
Ahli kualitas perlu diperhatikan
termasuk Deming, Juran, Crosby, Ishikawa, Taguchi, dan Feigenbaum. Quality
Expert. Deming terkenal untuk karyanya dalam membangun kembali Jepang dan 14
nya Poin untuk Manajemen. Juran menulis Quality Control Handbook dan
sepuluh langkah untuk peningkatan kualitas. Crosby menulis Quality is
Free dan menyarankan bahwa organisasi berusaha untuk nol cacat.
Ishikawa mengembangkan konsep lingkaran kualitas dan diagram tulang ikan.
Taguchi mengembangkan metode untuk mengoptimalkan proses eksperimentasi
rekayasa.
Feigenbaum
mengembangkan konsep kontrol kualitas total.
BAB
IX PROJECT HUMAN RESOURCE MANAJEMEN (MANAJEMEN SUMBER DAYA)
Pengertian & Pentingnya Project Human Resource
Management
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah
suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya
(tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta
dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu
konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata
menjadi sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia juga dapat
didefinisikan sebagai suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang
lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Menurut
A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan
dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang
tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Cara mempengaruhi yang
dapat membantu dan memperburuk proyek
· Proyek
lebih mungkin untuk berhasil ketika manajer proyek mempengaruhi orang
menggunakan : Keahlian dan tantangan pekerjaan.
· Proyek
lebih mungkin untuk gagal ketika manajer proyek terlalu bergantung pada :
Kewenangan,Uang, dan Hukuman.
BAB
X PROJECT COMMUNICATION MANAJEMENT (MANAJEMEN KOMUNIKASI)
Pengertian
manajemen komunikasi
Menurut Kaye (1994), kelahiran
subdisiplin manajemen komunikasi tidak terlepas dari adanya tuntutan untuk
lebih membumikan ilmu komunikasi di tataran dunia nyata. Manajemen komunikasi
lahir karena adanya tuntutan umtuk menjembatani antara teoritisi komunikasi
dengan praktisi komunikasi. Para teoritisi menghadapai keterbatasan dalam
mengaplikasikan pengetahuan yang dimilkinya. Sementara para praktisi komunikasi
mengalami keterbatasan pada rujukan teoritis atau ilmu komunikasi. Manajemen
komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara
terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (Parag Diwan (1999)). Manajemen komunikasi adalah proses
pengelolaan sumber daya komunikasi yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
dan efektivitas pertukaran pesan yang terjadi dalam berbagai konteks
komunikasi. (Antar Venus).
Kajian
majemen komunikasi
Mempelajari perspektif, paradigma,
teori, model, metodologi penelitian, dan konsep-konsep komunikasi serta
aspek-aspek manajerial untuk kepentingan pengelolaan sumber daya komunikasi
dalam berbagai bentuk dan konteks dalam mewujudkan efektivitas komunikasi.
Konsep manajemen dalam perspektif ilmu komunikasi pada hakikatnya dipahami
sebagai proses memengaruhi orang lain. Selain itu, konsep dari manajemen
komunikasi juga memberi saran kepada kita bahwa kemampuan untuk berkomunikasi
dengan baik bukan hanya sebagai hal yang sudah melekat dalam diri kita saja,
melainkan sebagai suatu hal yang dapat kita pelajari dan kita kembangkan.
Komunikasi
dalam manajemen
Komunikasi
memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan, bahkan dapat dikatakan
bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi syarat seorang pemimpin
selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas, tekun, berani, jujur,
sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi,
sehingga Rogers (1969:180) mengatakan “Leadership is Communication. Kemampuan
berkomunikasi akan menentukan berhasil tidaknya seorang pemimpin dalam melaksanakan
tugasnya.
BAB
XI PROJECT RISK MANAGEMENT (MANAJEMEN RESIKO)
Pengertian manajemen resiko
Manajemen resiko adalah
suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan
keuntungan badan usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian
karena adanya suatu risiko.
Proses
pengelolaan risiko yang mencakup identifikasi, evaluasi dan pengendalian risiko
yang dapat mengancam kelangsungan usaha atau aktivitas perusahaan.
Suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan /pengelolaan sumberdaya.
Istilah lain dari pengertian resiko adalah (risk) atau risiko memiliki
berbagai definisi. Risiko dikaitkan dengan kemungkinan kejadian atau keadaan
yang dapat mengancam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Proses Manajemen Resiko
Pemahaman risk management
memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif dalam menghadapi
uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan meningkatkan
kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah.
Penanganan Resiko
Setelah dilakukan
selanjutnya ditentukan apakah resiko tersebut dapat diterima (acceptable risk)
atau tidak. Apabila resiko tidak dapat diterima (non acceptable risk),
perusahaan harus menetapkan tindak lanjut perbaikan sampai resiko terendah
dengan prinsip hirarki pengendalian sbb:
·
Eliminasi
·
Subtitusi
·
Engineering
·
Administrasi
·
Alat
Pelindung Diri
DAFTAR
PUSTAKA
http://rasyidabdulrachman00.blogspot.co.id/
http://arvirizki.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://adityarahmadi123.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://dinzonapp.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://pucicahya.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://indranurug.blogspot.co.id/2016/10/manajemen-kualitas.html
http://ardisetyoprabowo.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
http://arfadillapriatama20.blogspot.co.id/2016_10_01_archive.html
Tidak ada komentar :
Posting Komentar